Muhammadiyah atau NU dan Nasi berkat yang Nikmat - RosyidMI

Selasa, 07 Maret 2017

Muhammadiyah atau NU dan Nasi berkat yang Nikmat



Muhammadiyah atau NU dan Nasi berkat yang Nikmat
            Kita tahu, dua Ormas islam terbesar di Indonesia (Muhammadiyah & NU ) mempunyai perbedaan dalam beberapa hal. Di Dusun yang saya tempati selama saat KKN sebulan lalu, perbedaan itu dilebur menjadi satu kebiasaan oleh masyarakat setempat.


            Hal yang menarik dari dusun ini adalah mengenai masjidnya. Ya, Masjid dusun ini bercat Hijau warna khas NU sedangkan nama masjidnya AT TAQWA, nama yang sering digunakan pada masjid Muhammadiyah.
            Selain itu kebiasaan warga masyarakatnya pun unik, masih berpegang teguh pada upacara keagamaan yang kultural seperti nyadran dan tahlilan kematian seperti kebanyakan masyarakat NU. Tapi Adzan sholat jumatnya hanya dilakukan satu kali, mengikuti Muhammadiyah.
            Saat KKN, saya berkesempatan mengikuti tahlilan (7 harian) di salah satu rumah warga yang kesripahan. Ini dalah kali pertama saya ikut Tahlilan. Niat awal adalah untuk silaturahmi setor muka karena sebagai Mahasiswa KKN (pendatang sementara) harus berbaur dengan masyarakatnya.
            Selama tahlilan, saya Berpura-pura mengikuti bacaan karena saya tak hafal yasin dan tak pandai membaca huruf Arab. Sambil membaca terjemahan buku yasin yang dibagikan.
Selepas tahlilan, tiba saatnya makan yang disediakan oleh tuan rumah. Lauk Ayam, Mie, Telur, saya sikat dengan lahapnya (dari siang belum makan soalnya). Tahlilan tak bisa, Makan pun saya jagonya.
“sering ikut tahlilan ya mas ? “ tanya seorang warga sambil mengambil rokok dalam gelas.
nggih pak,” jawabku berpura-pura, padahal ini yang pertama.
 “mboten pak, kulo mboten ngrokok” tambahku ketika beliau menawarkan rokok.
Beberapa saat kemudian, dibagikanlah Nasi Berkat (nasi kotak) kepada masing-masing yang datang, dan selesailah tahlilan malam ini.
Dari tahlilan saya membawa sekotak nasi dengan lauk lengkap. Sampai rumah aku taruh nasi diatas meja makan, kan kuhabiskan nanti malam sambil nonton Dangdut Akademi, pikirku. Namun, tanpa diduga, tak hanya aku yang mengincarnya. Kucing pak dukuh dengan ganasnya mengambil sepotong paha ayam dari nasi berkat itu, kemudian menumpahkan sisanya hingga berantakan dibawah meja.
Sialan! .
Ah, Mungkin ini gara-gara niatku ikut Tahlilan tidak tulus..
Nasi berkat penuh berkah yang nikmat, Terlewat.

Tidak ada komentar: