Karambol & Remi, sebuah penerapan rasa syukur dan tawakal yang hakiki - RosyidMI

Sabtu, 11 Maret 2017

Karambol & Remi, sebuah penerapan rasa syukur dan tawakal yang hakiki




Sebuah warung disudut pertigaan jalan kecil, di sebuah dusun pinggir kota. Warung “Sor Asem”, sesuai namanya disebelah warung tersebut berdiri pohon Asem tinggi besar nan rindang, meneduhkan bagi siapa saja yang berada dibawahnya. Setiap malam, warung kelontong yang menjual sembako sekaligus warkop ini selalu ramai didatangi warga sebagai pos ronda atau sekedar ngopi, mengurangi penat atas kerja keras seharian. Di warung ini, Warga dengan berbagai profesi bercengkrama bersama dalam tawa. Membicarakan berbagai hal, dari isu politik nasional, pekerjaan, hingga janda sebelah yang kelewat ayu.
Layaknya pos ponda di sebuah dusun, Disini juga tersdia berbagai permainan rakyat yang biasa dimainkan sambil bertugas jaga Ronda yaitu ; Karambol dan Remi!

Karambol, merupakan permainan rakyat dari papan yang dimainkan oleh 4 orang. Cara bermainnya cukup mudah, yaitu dengan menyentil biji karambol berbentuk bulat pipih ke dalam lubang yang tersedia di tiap pojokan papan.
Karambol dapat membuat pria lebih cekatan, fokus, pintar nyentil dan yang terpenting ; Peka terhadap “Lubang”. 4 lubang yang berada di setiap pojokan papan merupakan tujuan biji karambol dimasukan.
Karambol penuh syarat akan rasa syukur. Biji Karambol mempunyai dua warna yang berbeda, pemain diharuskan memasukan biji dengan jenis warna deperolehnya ke dalam lubang yang telah disediakan. Jika pemain memasukan biji yang berbeda warna, pemain tersebut akan mendapat hukuman. Filosofi untuk bersyukur terhadap apa yang diperoleh dan tidak mengambil hak milik orang lain. Karena sebagai manusia, kita sudah mendapatkan rejeki sesuai porsinya. Karambol juga mengajarkan kita sebagai makhluk sosial yang tak bisa lepas dari bantuan orang lain. seperti yang kita ketahui permainan karambol dilakukan oleh 4 orang yang dibagi menjadi 2 tim.  
Unggah-ungguh atau kesopanan dalam karambol pun sangat dijunjung tinggi, terbukti, ketika bermain karambol baiknya dilakukan dengan lesehan. Sehingga antar pemain sama rata tanpa membedakan tinggi rendah kasta.


Permainan remi juga tak kalah penuh akan makna. Kartu remi merupakan evolusi atau perkembangan dari papan catur yang dimainkan oleh pengembala di Asia barat. kartu remi yang kita mainkan sekarang merupakan kartu remi inggris. Oleh karena itu kartu remi menggunakan nama-nama seperti Jack (nama paling banyak digunakan di inggris), Queen, King dan As. Jumlah kartu remi 52 (tanpa joker), jika di jumlahkan angkanya akan berjumlah 7, hasil ini merupakan jumlah hari dalam seminggu. 4 jenis suit (gambar) dalam kartu remi melambangkan 4 musim yang ada di eropa : Waru (spades) melambangkan musim dingin, Hati (hearts) melambangkan musim gugur, keriting (clubs) melambangkan musim panas dan wajik (diamons) melambangkan musim semi. 

Dalam permainan remi, kita tidak tahu kartu apa yang akan kita dapat. Karena sekotak kartu yang disebut Injitan di acak terlebih dahulu. Maknanya, rasa tawakal berserah diri terhadap apa yang akan diperoleh. Remi, memberikan pelajaran bagi kita untuk menentukan pilihan dalam kehidupan, dan menanggung konsekuensi dari setiap pilihan kita. Kita memang bebas memilih kartu yang telah terbuka dibawah, namun hal itu juga beresiko memperburuk urutan kartu yang telah kita tata sebelumnya. 7 kartu (normalnya) dipegang oleh pemain, yang mempunyai filosofi untuk mengambil secukupnya, tidak serakah, sesuai aturan dan hak yang kita terima. Dengan membuang atau memberikan kartu yang tidak terpakai, dapat membawa kebaikan ke dalam diri kita. (untuk para koruptor yang mengambil hak milik orang lain). Jika terlalu serakah, hasilnya malah akan “Hangus”, kartu yang kita bawa melebihi jumlah yang sudah ditetapkan karena tidak ada kartu yang jadi. 


Terakhir, Jangan mudah menyerah. Usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Karena dalam permainan remi, bukan hanya jumlah poin terbanyak yang akan menang, poin kecil pun mampu menjadi pemenang ketika dapat menyelesaikan permainan duluan. 

“life is like playing cards.. it's not the cards that you are holding that make you win or lose.. it's How you play it”.
.....
“syid, wani ra ki ? “
“ya yo.. gek gelar, mbukak kitab remi”

Seketika, lamunanku terhenti oleh ajakan untuk bermain remi..

Sumber :
Tulisan agus mulyadi di mojok.co
Berbagai artikel terkait topik di google

Tidak ada komentar: