Sebuah
warung disudut pertigaan jalan kecil, di sebuah dusun pinggir kota. Warung “Sor
Asem”, sesuai namanya disebelah warung tersebut berdiri pohon Asem tinggi besar
nan rindang, meneduhkan bagi siapa saja yang berada dibawahnya. Setiap malam,
warung kelontong yang menjual sembako sekaligus warkop ini selalu ramai
didatangi warga sebagai pos ronda atau sekedar ngopi, mengurangi penat atas
kerja keras seharian. Di warung ini, Warga dengan berbagai profesi bercengkrama
bersama dalam tawa. Membicarakan berbagai hal, dari isu politik nasional, pekerjaan,
hingga janda sebelah yang kelewat ayu.
Layaknya pos ponda di
sebuah dusun, Disini juga tersdia berbagai permainan rakyat yang biasa
dimainkan sambil bertugas jaga Ronda yaitu ; Karambol dan Remi!
Karambol,
merupakan permainan rakyat dari papan yang dimainkan oleh 4 orang. Cara
bermainnya cukup mudah, yaitu dengan menyentil biji karambol berbentuk bulat
pipih ke dalam lubang yang tersedia di tiap pojokan papan.
Karambol
dapat membuat pria lebih cekatan, fokus, pintar nyentil dan yang terpenting ; Peka terhadap “Lubang”. 4 lubang yang
berada di setiap pojokan papan merupakan tujuan biji karambol dimasukan.
Karambol
penuh syarat akan rasa syukur. Biji Karambol mempunyai dua warna yang berbeda,
pemain diharuskan memasukan biji dengan jenis warna deperolehnya ke dalam
lubang yang telah disediakan. Jika pemain memasukan biji yang berbeda warna,
pemain tersebut akan mendapat hukuman. Filosofi untuk bersyukur terhadap apa
yang diperoleh dan tidak mengambil hak milik orang lain. Karena sebagai
manusia, kita sudah mendapatkan rejeki sesuai porsinya. Karambol juga
mengajarkan kita sebagai makhluk sosial yang tak bisa lepas dari bantuan orang
lain. seperti yang kita ketahui permainan karambol dilakukan oleh 4 orang yang
dibagi menjadi 2 tim.
Unggah-ungguh
atau kesopanan dalam karambol pun sangat
dijunjung tinggi, terbukti, ketika bermain karambol baiknya dilakukan dengan lesehan. Sehingga antar pemain sama rata
tanpa membedakan tinggi rendah kasta.
Permainan
remi juga tak kalah penuh akan makna. Kartu remi merupakan evolusi atau
perkembangan dari papan catur yang dimainkan oleh pengembala di Asia barat.
kartu remi yang kita mainkan sekarang merupakan kartu remi inggris. Oleh karena
itu kartu remi menggunakan nama-nama seperti Jack (nama paling banyak digunakan
di inggris), Queen, King dan As. Jumlah kartu remi 52 (tanpa joker), jika di
jumlahkan angkanya akan berjumlah 7, hasil ini merupakan jumlah hari dalam
seminggu. 4 jenis suit (gambar) dalam kartu remi melambangkan 4 musim yang ada
di eropa : Waru (spades) melambangkan musim dingin, Hati (hearts) melambangkan
musim gugur, keriting (clubs) melambangkan musim panas dan wajik (diamons)
melambangkan musim semi.
Dalam permainan remi,
kita tidak tahu kartu apa yang akan kita dapat. Karena sekotak kartu yang
disebut Injitan di acak terlebih
dahulu. Maknanya, rasa tawakal berserah diri terhadap apa yang akan diperoleh. Remi,
memberikan pelajaran bagi kita untuk menentukan pilihan dalam kehidupan, dan
menanggung konsekuensi dari setiap pilihan kita. Kita memang bebas memilih
kartu yang telah terbuka dibawah, namun hal itu juga beresiko memperburuk
urutan kartu yang telah kita tata sebelumnya. 7 kartu (normalnya) dipegang oleh
pemain, yang mempunyai filosofi untuk mengambil secukupnya, tidak serakah, sesuai
aturan dan hak yang kita terima. Dengan membuang atau memberikan kartu yang
tidak terpakai, dapat membawa kebaikan ke dalam diri kita. (untuk para koruptor
yang mengambil hak milik orang lain). Jika terlalu serakah, hasilnya malah akan
“Hangus”, kartu yang kita bawa melebihi jumlah yang sudah ditetapkan karena
tidak ada kartu yang jadi.
Terakhir, Jangan mudah
menyerah. Usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Karena dalam permainan
remi, bukan hanya jumlah poin terbanyak yang akan menang, poin kecil pun mampu
menjadi pemenang ketika dapat menyelesaikan permainan duluan.
“life is like playing cards.. it's not the cards that you are
holding that make you win or lose.. it's How you play it”.
.....
“syid,
wani ra ki ? “
“ya
yo.. gek gelar, mbukak kitab remi”
Seketika,
lamunanku terhenti oleh ajakan untuk bermain remi..
Sumber :
Tulisan agus mulyadi di mojok.co
Berbagai artikel terkait topik di google
Tidak ada komentar: