MERAH PUTIH MEMANGGIL (2017), ACT of VALOR versi INDONESIA - RosyidMI

Rabu, 22 Agustus 2018

MERAH PUTIH MEMANGGIL (2017), ACT of VALOR versi INDONESIA


Merah Putih Memangil : A rare actual military action and weaponry defense sytem showcase.
Sutradara : Mirwan Suwarso
Produksi   : TB Silalahi Center, 2017
Cast : Verdi Bhawanta, Mentari De Marelle, Prisia Nasution, Restu Sinaga, Maruli Tampubolon, Ariyo Wahab.


                  Merah Putih Memanggil adalah film action yang digagas oleh Tiopan Bernhard Silalahi, salah satu tokoh batak berpangkat Letjen (purn) yang datang dari latar karir TNI yang merupakan mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Kabinet Pembangunan VI. Beliau juga gemar menulis dan karyanya dapat kita saksikan lewat Toba Dreams (2015).

            Film Merah Putih Memanggil bercerita mengenai operasi Pasukan Khusus TNI dalam membebaskan sandera yang ditawan oleh Teroris. Para teroris ( ariyo wahab, restu sinaga cs) sebelumnya berhasil membajak sebuah kapal pesiar berbendera Indonesia. Mereka berhasil menyandera 7 awak kapal yang berasal dari berberapa negara termasuk Indonesia (salah satunya diperankan oleh Mentari De Marelle) di pulu Tenggol, bagian selatan negara tetangga. Demi keselamatan warganya, TNI AD dengan Tim dari Batalyon Anti Teror Kopassus yang dipimpin oleh Kapten Nurman (Maruli Tampubolon) bersama anggotanya (Verdy Bhawanta, Prisia Nasution & Prajurit-prajurit TNI asli) diterjunkan guna membebaskan sandera dan melawan para Teroris. Operasi ini akhirnya juga melibatkan pesawat tempur TNI AU serta TNI AL dengan kapal perang dan Operasi Kopaska (Pasukan Katak Batalyon Marinir).

            Mengusung film aksi military action showcase seperti film Act of Valor (2012), Adegan dibuka dengan background para Prajurit TNI yang berlatih fisik dengan giat dan memukai. Ada pula anggota TNI yang terpaksa meninggalkan Istrinya yang sedang mengandung (adegan ini mirip film Act of Valor) untuk bertugas. Plot yang terlalu cepat membuat background para TNI dan Masalah kurang memperlihatkan situasi krisis. Sutradara terkesan tergesa-gesa dalam membangun karakter dan alur cerita, mengesampingkan detail cerita untuk membangun karakter tokoh. Bahkan kita tidak mendapatkan informasi mengenai asal-usul Teroris (ariyo wahab, restu sinaga) kecuali kalau restu sinaga adalah mantan pasukan khusus.

Film ini berfokus pada upaya TNI untuk membebaskan para sandera. Adegan penyusupan, taktik militer, hingga gelaran alutsista TNI ditampilkan dengan sangat detail dan menarik. Misalnya, adegan melintasi jurisdiksi dengan menanggalkan identitas dan atribut lainnya. Penyusupan dan peperangan ditampilkan dengan cukup menarik, menggunakan perlengkapan lengkap, sangat asyik dan menegangkan. kecuali terlalu banyak slow motion & backsong yang kurang sesuai dengan adegan, malah mengurangi ketegangan aksi tembak-tembakan. Ada banyak sekali detail sarana dan persenjataan militer yang diselipkan; mulai dari comand center, pasukan amfibi, pesawat tempur, helikopter, hinga kapal perang, membuat film ini seperti mini parade militer. Prajurit-prajurit TNI asli yang berperan dalam film ini berakting dengan baik, dalam dialog maupun dalam aksi. Film ditutup dengan adegan pemakaman dan penghormatan kepada para prajurit yang gugur dalam tugas. Scene ini kembali mengingatkan kita pada penutup adegan di film Act of Valor.

Merah Putih Memanggil menyuguhkan sesuatu yang berbeda ditengah belantika perfilman Indoneisa. Aksi nyata tentara dibalut dengan parade alutsista memang menarik ditonton. Film ini mampu membuat kita mengetahui lebih dekat mengenai TNI dan aksi-aksi mereka. Pesan film ini adalah agar kita menghargai para pahlawan. Pesan itu akan lebih mengena ketika sisi dramatik (background: keluarga) di olah lebih kuat, dan tidak menyuguhkan aksi semata.


Referensi: https://danieldokter.com/2017/10/08/merah-putih-memanggil-review-film-indonesia-2017/

Tidak ada komentar: