RosyidMI

Senin, 02 Januari 2023

Kembang api tahun baru yang padam sebelum menyala terang
Januari 02, 20230 Comments
"Kita semua pernah menjadi kembang api di malam tahun baru seseorang. Terbang, menyala terang, meredup, kemudian padam."

Ada banyak pelbagai macam kembang api dari bentuk hingga warna yang menyala di setiap pesta pergantian tahun, seolah sebagai tanda bahwa kita menjumpai berbagai macam rasa. Baik yang akan datang, atau yang telah dilalui.

Rutinitas 2022 menjadikan waktu terasa lebih cepat. saya tak ingat banyak hal menyenangkan untuk diceritakan.
Beberapa kali mencoba mencari moment melalui foto di galeri, hasilnya nihil.
Bagi saya 2022 adalah tahun yang datar.

Malahan ada beberapa kecewa yang hingga sekarang masih jelas diingatan.

"The biggest lesson that I learned in 2022 is not to force anything. Anything force is just not worth fighting for. Anything flows, flows. It is what it is".


Reading Time:

Jumat, 21 Oktober 2022

Welinge Simbah "Disuntike wae"
Oktober 21, 20220 Comments
Setiap sakit, saran umum yang simbah berikan adalah 'disuntike wae'.

Mbah² yang lebih dulu berpengalaman mencari laku sembuh saat sakit beranggapan bahwa obat yang paling manjur adalah dengan metode suntik.

Sa kok sepakat ya, bahwa iktiar ke dokter untuk berobat ya paling "marem" itu kalo sudah di suntik. 

Kemarin, sa berobat ke RSU umum bertemu dengan dokter umum berobat masalah "wong crobo dan ora resikan", alhasil dari sana, rasanya kurang marem karena hanya diberi vitamin dan bedak. Iya bedak, itupun saya lihat di apotik ada. Dan setelah saya bandingkan dengan obat gatal di rumah, komposisinya mirip. 

Ini bedak sama kandungannya, udah dipake, dan ga sembuh, semalam sa pake malah kayak tuyul mau beraksi, sekujur badan putih. Tingal digundul dan suruh keliling kampung sempakan tok. Mirip.

Alhasil, pagi tadi sa berobat lagi. Kali ini ke klinik sebelah rumah, dan Mas Dokter ganteng di sana menawarkan obat suntik atau obat telan, dengan mantab teringat kata simbah, 
"Suntik aja mas, yang banyak, asal cepet sembuh. Sig-sigan garuk selangkangan milik sendiri itu ga mengenakan". Mas dok senyum, kayaknya mo ikutan ketawa lepas malu, soalnya ada mbak perawat di sampingnya.

15 menit ngobrol sama Mas dok ganteng, 5 menit diperiksa, 10 menit konsultasi.
Itu kebiasaan saya ketika berobat ke dokter, bertanya apapun yang ada di kepala soal penyakit yang diderita. Mulai dari kok bisa, gimana, kapan, bagaimana keluar semua.

Dari ngobrol sama Mas dok ganteng tadi, sa berjanji bakal lebih resikan lagi, bukan cuma pake tangan dan sabun, eh.. maksudnya cuci tangan pakai sabun, tapi juga rajin mandi, ga da lagi itu slogan "rasah adus, cah resig og".

Cukup yang bersih tanpa mandi pikiran dan hati saja, badan jangan.

Setelah di suntik dan diberi obat jalan, kok ndilalah ketakutan akan penyakitnya hilang. Berganti dengan harapan besar dan keyakinan sebentar lagi bakal sembuh.

Selepas keluar pintu Klinik, Sudah bayangin bakteri-bakteri jahat sedang "kapiran" melawan obat yang disuntikan. Pada tewas, bergeletakan.

Rasanya di badan sedang ada Pasukan sekelas Navy seal nya US atau Spentsnaz nya rusia melawan yang bathil. 😁

Jumat, 21 Okt 22.
Reading Time:

Senin, 09 Mei 2022

Simulasi Kehidupan dari Game Harvest moon
Mei 09, 20220 Comments

Waktu SD-SMP, saya hampir tiap hari maen game ini. Bagi saya saat itu, game ini benar2 mewakili kehidupan orang dewasa. Bekerja, Berumah tangga, berhobi dan bersosialisai dengan masyarakat. Menyenangkan.

Hal yang paling menarik adalah ketika di game ini, kita berusaha "PDKT" dengan karakter AI supaya mereka mau diajak menikah. Dan, dalam game itu sangat mudah untuk membuat orang jatuh cinta, hanya bermodalkan Tlaten nengajak ngobrol, perhatian dan rutin memberinya hadiah.

Di game ini, karakter yang saya mainkan menikah dengan Elli, seorang perawat/bidan yang ada di klinik desa Mineral town. Mungkin dari sinilah, saya kemudian tertarik dengan perawat & Bidan di dunia nyata. Sampe2 sa pernah mendekati cewek dengan cara seperti di game tsb; ngajak ngobrol, slalu ada, ngasih perhatian, pokoknya ala anak polos baik2 gt. Tapi ya gagal, bajingan ttp ditolak.

Wkwkek tidak semudah itu ferguso.. 

Hampir semua character AI cewek di game ini jatuh cinta dengan Character yang sa maenkan. Cuma di game ini juga sa berani mendekati lebih dari satu cewek. Di dunia nyata, ya ampun, setia sehidup semodar aja masih di sakitin. Aku tu sabar bet kan.
Pa lagi sekarang, boro-boro jadi playboy,nsatu aja kagak ada.  (Wes.. wes.. ganti topik, soyo nglantur koe set)

Dunia nyata saat dewasa tidak semudah kita bermain game simulasi kehidupan.
Bekerja, bersosialisai, berumahtangga tak semudah memainkan joystik di depan PC. Ada banyak masalah yang tak mudah diselesaikan.

Khusus hal berumahtangga, sa kesampingkan dulu, karena belum dapat karakter "Elli" di dunia nyata.

Tumbuh menjadi tua itu tidak menyenangkan yah & menjadi anak-anak adalah hal yang paling membahagiakan.

Semoga semua makhluk segera berbahagia.



Reading Time:

Rabu, 08 Desember 2021

Start Over Again
Desember 08, 20210 Comments

 

Ada banyak malam pergantian tahun menyenangkan yang saya lewati, dari menghabiskan malam di pinggiran pantai selatan, sekedar menikmati kembang api di alun-alun kota, hingga sekedar berkumpul bebakaran bersama teman. Semua mempunya kesannya masing-masing. Namun, salah satu yang berkesan adalah pergantian tahun 2019/2020.
Saat semua rencana tersusun rapi dan berjalan dengan baik. Sebagai manusia, saya merasa sudah bahagia segalanya. Tak ada firasat sebelumnya bahwa hidup harus kembali 'reset' ke tahun-tahun sebelumnya. Tak terpikir juga kalau berita pandemi di televisi, yang kita sudah antisipasi secara mandiri bakal semakin menjadi. Semakin menggila hingga dua tahun lamanya. Mengambil kebahagian, hingga harus berdamai dengan kehilangan. Manusia memang bisa berencana, Namun Semesta juga mempunyai rutinitasnya. Dedicated to Awesome 2019.

Tahun lalu merupakan tahun yang berat untuk dilalui. Kita diuji untuk lebih bersabar dan bertahan dengan keterbatasan keadaan. Banyak mengalami kehilangan; orang tercinta, pekerjaan, juga harus menunda pelbagai keinginan yg sudah dirancang matang-matang.
Ditengah kesulitan & keterbatasan, masih banyak orang & hal baik yg menguatkan melalui doa dan ikhtiarnya masing-masing. Karenanya kita mampu bertahan. Terimakasih untuk hal-hal baik di tahun 2020. Waktu akan terus berjalan, tanpa menunggu, tanpa belas kasihan. Tidak ada yang beda, entah itu kemarin, sekarang atau nanti. yang jadi pembeda adalah bagaimana kita mensyukuri waktu terbatas yang Tuhan berikan. Memanfaatkan setiap detik dengan sebaik-baiknya, sehingga tak ada penyesalan di kemudian hari.
Bagaimanapun juga, sakit, patah, kecewa, kehilangan adalah bagian dari hidup yang tak bisa dipisahkan. Ada kabar baik di penghujung tahun, satu persatu lilin mulai menyala. Berhasil atau tidak, kita sudah berikhtiar dengan menerapkan ilmu pengetahuan untuk memperbaiki nasib manusia. Avignam jagat samagram, Semoga seluruh makhluk segera berbahagia.
Reading Time:

Sabtu, 20 November 2021

Gelar Potensi Desa Budaya Kabupaten Bantul 2021
November 20, 20210 Comments
Gelar Potensi Desa Budaya Kabupaten Bantul  dilaksanakan pada Sabtu, 20 November 2021, bertempat di Gedung Pertemuan Komplek Perkantoran Terpadu Pemda II Kabupaten Bantul, dengan mengusung tema "Manunggaling karsa lan Rasa Wujud Nyata Lestarining Budaya"

Gelar Potensi Desa Budaya kali ini dimeriahkan oleh Desa Wisata Triwidadi, Seloharjo, Kricak, Sabdodadi, Trimurti, Bangunjiwo, Mulyodadi, Selopamiro, Panggungharjo, Sitimulyo, Gilangharjo, Terban, Dlingo, Srigading.
Desa Triwidadi, sebagai kontingen ke 6, menampilkan kolaborasi drama-tari "Manunggaling Karso Hadeging Triwidadi".

Drama ini menceritaka terbentuknya Kalurahan Triwidadi dari tiga desa yang sebelumnya sudah ada. Bergabungnya Keraton Jogja dengan Kadipaten Pakualaman dengan NKRI berdampak pada penggabungan kelurahan di daerah Yogyakarta. Seperti di daerah Pajangan, Kalurahan Trucuk, Kersan & Sokodadi digabung menjadi satu kelurahan. Awalnya Kalurahan itu akan diberi nama Gebangsari, karena di tiga kalurahan tsb banyak tumbuh pohon gebang.
Namun Mbah Kromo,  Seorang sesepuh memberikan saran agar jangan memakai nama Gebang sari karena filosofi tanaman Gebang yang mudah mati.
Beliau menyarankan memakai nama Triwidadi, yang menyiratkan kebulatan tekad Manunggaling karsa tiga kelurahan membangun wilayahnya. Dengan potensi yang ada bersama-sama menggapai cita-cita demi kesejahteraan warga.

Penari dari Sanggar Sawitri Desa Triwidadi

Gunungan Desa Wisata Triwidadi

Kontingen Desa Wisata Triwidadi

Doa bersama sebelum pementasan

Seluruh rangkaian acara dapat  disaksikan di chanel youtube Taste of jogja.



Reading Time: