Terinspirasi dari
kisah Jaka Tarub yang mendapatkan Istri setelah mencuri kain kafan, eh,
kain selendang milik seorang bidadari (bidadari kok orang ) bernama Nawang
wulan yang sedang mandi di sebuah sungai.
Tiga ksatria yang
tak diragukan lagi kegantengan, keperjakaan, dan kesaktiannya menunggu turunnya
bidadari di sebuah sungai di lereng merapi. Mereka berharap bernasib mujur
seperti Jaka Tarub.
Namun, hingga
mereka bertiga "katisen" ,
"njegidek", dan ‘keris’ mereka
mengkerut, tak ada satu bidadari pun yang muncul.
Saya yakin, para bidadari telah melihat
mereka terlebih dahulu ketika akan turun ke bumi untuk mandi.
Kemudian mereka kembali
ke kayangan sambil berkata
"Mending gatel-gatel ra adus sedino mas, dari pada di pek bojo sampean...".
"Mending gatel-gatel ra adus sedino mas, dari pada di pek bojo sampean...".
Tidak ada komentar: