Pahit, manis, dan sisa kenangan secangkir kopi - RosyidMI

Selasa, 17 November 2015

Pahit, manis, dan sisa kenangan secangkir kopi

Bahkan penikmat kopi hitam kapal a*i atau luwak matara* sepertiku harus mencoba kopi yang lebih lunak. Kali ini Kopi grande dari salah satu parcel lebaran.

Romantis, sweet, dan menyamankan, adalah perpaduan harum bau dan nikmat kopi yang kurasakan dari secangkir kopi ini. 

Ditambah, lagu sigur ros membawaku kealam rindu suatu moment di masa lalu. Ah, kenapa rasa rindu selalu hadir disaat yang dirindukan telah tiada? 

Dering bbm bersahutan dengan kalimat yang kuketikan untuk mu, penghuni baru hatiku. Hingga tak sadar segelas kopi yang kunikmati is getting empty.

Aku Mencoba keluar dari jeruji rindu setelah kepergiannya, untuk mencari sesuatu yang baru. Untuk mengisi kesakitan dan kekosongan hatiku. Bukan, bukan pelampiasan, namun bukankah sakit hati obatnya jatuh cinta lagi? 

Masa lalu memang selalu begitu, menuntut ruang besar dikepala hanya untuk mengenangnya. Dan tak bisa berbuat apa-apa selain itu.

Ada kalanya untuk menyadarkan seseorang tak harus dengan cara keras, bukan dengan kopi hitam nan pahit. Namun, dengan cara yang lebih halus, kopi grande salah satunya. 

kopi grande, "membuat move on anda lebih cepat"  hashtag yang kusematkan untuk segelas kopi yang memberiku senyuman sore ini. Bersamaan dengan dering bbm mu, "oke, kita ngopi dimana?". 

Aku tersenyum, inilah saatnya.

Meski sebagian dikepala berujar galau : 

Meski sudah menemukan kopi yang lebih manis. Semoga, kau tak kan pernah lupa bahwa kita pernah menikmati secangkir kopi bersama dikala hujan turun dengan derasnya, malam itu.

Tidak ada komentar: